Tlogosari, 12 September 2025 – Sore itu, langit Tlogosari berwarna keemasan. Lapangan SMKN 1 Tlogosari berubah menjadi lautan seragam cokelat muda, tempat seluruh siswa kelas X berdiri tegap. Mereka bukan sekadar peserta apel, melainkan calon Tamu Tegak Ambalan Sriwijaya yang siap memulai perjalanan baru dalam dunia kepramukaan.
Dentang suara aba-aba memecah keheningan, lalu disambut derap langkah penuh percaya diri. Apel pembukaan pelantikan Tamu Tegak resmi dimulai. Di barisan depan, Dewan Ambalan Sriwijaya berdiri tegak—menjadi saksi sekaligus teladan. Mereka pernah merasakan momen yang sama, dan kini saatnya estafet perjuangan diserahkan kepada generasi berikutnya.
Sorot mata peserta semakin menyala ketika Kamabigus SMKN 1 Tlogosari, Kak Nurul Amanah, S.Pd., melangkah maju membuka kegiatan. Dengan suara lantang namun penuh kehangatan, beliau berpesan: “Jadilah pramuka yang tidak hanya pandai baris-berbaris, tetapi juga mampu menyalakan api kepemimpinan, kedisiplinan, dan solidaritas di manapun kalian berada.”
Namun, pelantikan ini bukan sekadar apel. Ia dikemas dalam Perkemahan Jumat–Sabtu (Perjusa), sebuah ruang belajar di alam terbuka. Malamnya, api unggun akan berkobar, membawa nyala semangat persaudaraan. Siangnya, para peserta akan ditempa melalui kegiatan dinamika kelompok, keterampilan, hingga materi dasar pramuka penegak. Semua dirancang agar Tamu Tegak tidak hanya mengenal lambang dan kode kehormatan, tetapi juga menghayati nilai-nilai pramuka dalam tindakan nyata.
Bagi siswa kelas X, inilah gerbang menuju dunia baru: dunia yang mengajarkan bahwa kebersamaan lebih kuat daripada individualisme, bahwa ketangguhan lahir dari tantangan, dan bahwa seorang pramuka penegak adalah pelopor kebaikan di tengah masyarakat.
Dengan berakhirnya apel pembukaan, perjalanan para Tamu Tegak resmi dimulai. Ambalan Sriwijaya kembali menorehkan sejarahnya, melahirkan generasi penerus yang akan menjaga bara api kepramukaan tetap menyala di SMKN 1 Tlogosari.