“Pancasila, Dari Lisan Legislator ke Hati Pelajar”

 

Bondowoso, 22 September 2025 – Suasana pagi di SMKN 1 Tlogosari tampak berbeda dari biasanya. Senin yang biasanya diwarnai rutinitas upacara bendera, kali ini menjadi lebih istimewa. Ratusan siswa berbaris rapi di lapangan, menyambut kehadiran tamu penting dari DPRD Kabupaten Bondowoso dalam rangka program Hadir di Sekolah.

Program ini digagas untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 di tengah tantangan eskalasi nasional maupun daerah yang semakin kompleks. Sosok yang hadir sebagai pembina upacara adalah Abd. Majid, S.Pd, Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Bondowoso.

Program Hadir di Sekolah DPRD Bondowoso ini bukan sekadar seremoni. Ia menjadi jembatan nyata antara dunia pendidikan dengan pemerintahan. Melalui kegiatan ini, siswa dapat merasakan kehadiran negara dalam proses pendidikan mereka, sekaligus mengingatkan bahwa pembangunan bangsa adalah tanggung jawab bersama.

Abd. Majid tidak hanya bicara soal disiplin atau nasionalisme klasik. Ia menyinggung tentang derasnya arus globalisasi, tantangan digitalisasi, serta pergeseran nilai di masyarakat. Menurutnya, jika tidak dibentengi dengan nilai kebangsaan, generasi muda bisa hanyut tanpa arah.

“Teknologi boleh maju, zaman boleh berubah, tapi jati diri bangsa harus tetap kokoh,” ujarnya.

Momentum sederhana ini seakan mengirim pesan: membangun bangsa bukan hanya tugas pejabat di gedung parlemen, tetapi juga tanggung jawab bersama di sekolah-sekolah, di kelas-kelas, di hati para pelajar.

SMKN 1 Tlogosari menjadi saksi, bagaimana sebuah upacara bisa menjelma menjadi percakapan kebangsaan. Dari Bondowoso, nilai-nilai itu disuarakan. Dari Tlogosari, semangat itu diteruskan. Dan dari dada para pelajar, api kebangsaan itu akan tetap menyala untuk Indonesia.

Dengan berakhirnya upacara, siswa SMKN 1 Tlogosari kembali ke kelas masing-masing dengan semangat baru. Pagi itu bukan sekadar pengibaran bendera, melainkan momentum berharga yang menyulut api nasionalisme di dada generasi muda.

Usai upacara, Abdul Majid berkesempatan meninjau sejumlah produk dan hasil praktik siswa. Ia tampak kagum dengan kreativitas dan inovasi yang lahir dari tangan-tangan pelajar SMKN 1 Tlogosari.

“Saya sangat mengapresiasi karya dan kegiatan praktik anak-anak SMKN 1 Tlogosari. Produk-produk ini menunjukkan bahwa generasi muda Bondowoso tidak hanya mampu belajar teori, tetapi juga menghasilkan sesuatu yang bernilai nyata dan bisa bersaing di dunia industri,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Baginya, praktik kewirausahaan dan keterampilan vokasi yang dikembangkan sekolah menjadi wujud nyata pendidikan yang selaras dengan kebutuhan zaman, sekaligus mengasah kemandirian siswa.

SMKN 1 Tlogosari kini tak hanya dikenal sebagai sekolah vokasi yang menyiapkan siswa terampil di bidangnya, tetapi juga sebagai lahan subur tempat nilai kebangsaan disemai. Dengan sinergi pendidikan dan pemerintah daerah, sekolah ini menunjukkan bahwa membangun bangsa tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan bersama-sama.

#Agribizpreneur

#SmakenGo

#ATPH

#APHP

#BisnisRetail