Tiga Pena dari Tlogosari Menyala di Panggung Literasi Jawa Timur

 

Tiga Pena dari Tlogosari Menyala di Panggung Literasi Jawa Timur

Bondowoso, 4 Oktober 2025 — Aula megah SMAN 2 Bondowoso pagi itu tampak lebih semarak dari biasanya. Deretan kursi penuh oleh Pejabat Cabdindik, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan siswa dari berbagai sekolah di bawah naungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bondowoso–Situbondo. Mereka datang bukan sekadar menghadiri acara biasa, melainkan menjadi bagian dari sejarah penting dalam dunia literasi pendidikan daerah: Launching, Pameran, dan Bedah Buku yang digelar dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bondowoso ini mengangkat tema besar tentang gerakan literasi di lingkungan pendidikan. Melalui ajang ini, karya tulis dari pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, hingga siswa diberi ruang untuk diapresiasi dan dipamerkan kepada masyarakat luas.

Acara dibuka secara resmi oleh Drs. Slamet Riyadi, M.Pd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bondowoso, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menulis sebagai bentuk refleksi dan kontribusi nyata insan pendidikan.

“Menulis adalah cara guru dan siswa meninggalkan jejak pengetahuan. Karya yang dihasilkan hari ini akan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.

Dari sekian banyak karya yang masuk dan lolos seleksi, SMKN 1 Tlogosari menjadi salah satu sekolah yang mencuri perhatian. Tiga karya buku dari sekolah ini berhasil menembus kurasi dan diundang untuk dipamerkan pada kegiatan bergengsi tersebut. Ketiganya merupakan hasil karya dari tiga sosok yang mewakili semangat literasi lintas generasi: guru, kepala sekolah, dan siswa.

Pertama, karya Bapak Wahyudi, SP, guru sekaligus Waka Humas SMKN 1 Tlogosari,  Kedua, karya Afifah Ilma Yustania, siswi kelas XI ATPH, yang dengan imajinasi dan ketulusan remaja menghadirkan kisah yang menggugah semangat dan menumbuhkan empati. Dan ketiga, karya IBu Nurul Amanah, S.Pd, Kepala SMKN 1 Tlogosari, yang menulis buku Ajar berbmateri Teks Rekon.

Ketiga karya tersebut tidak hanya menjadi representasi kreativitas sekolah, tetapi juga simbol bahwa semangat literasi di SMKN 1 Tlogosari telah berakar kuat dan melibatkan seluruh warga sekolah, dari pimpinan hingga peserta didik.

Kebanggaan SMKN 1 Tlogosari semakin bertambah ketika pada kesempatan yang sama, Bu Nurul Amanah, S.Pd didapuk sebagai pembedah buku dalam sesi bedah karya berjudul “1 Tahun 1 Minggu” karya Bu Nikmatul Hasanah, S.Pd., M.Pd, Kepala SMA Negeri 1 Kapongan, Situbondo. Buku tersebut diterbitkan oleh Siasah Publishing dan berisi catatan perjalanan praktik baik seorang kepala sekolah dalam memimpin dengan hati, berinovasi, dan menebar inspirasi bagi rekan sejawat.

Dalam sesi bedah buku yang berlangsung hangat, Bu Nurul Amanah memaparkan pandangannya secara lugas dan reflektif. Ia mengapresiasi karya tersebut sebagai bukti nyata bahwa kepala sekolah bukan hanya pengelola lembaga, tetapi juga pelaku literasi yang terus belajar dan berbagi.

“Buku ini mengingatkan kita bahwa setiap pengalaman di dunia pendidikan adalah sumber pembelajaran. Dengan menulis, kita mengabadikan praktik baik agar bisa ditiru dan dikembangkan,” tutur Bu Nurul di hadapan para peserta.

Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga siang hari itu juga menampilkan pameran karya buku dari berbagai sekolah di Bondowoso dan Situbondo. Meja-meja pameran dipenuhi buku dengan beragam tema: kepemimpinan, inovasi pembelajaran, kisah inspiratif siswa, hingga refleksi perjalanan guru di dunia pendidikan.

Tak hanya menjadi ajang apresiasi, kegiatan ini juga menjadi ruang silaturahmi dan kolaborasi antarsekolah. Para peserta saling bertukar cerita, berbagi motivasi, bahkan merencanakan kegiatan literasi lanjutan di tingkat sekolah masing-masing.

Bagi keluarga besar SMKN 1 Tlogosari, keterlibatan dalam acara ini menjadi bukti nyata bahwa sekolah vokasi pun mampu bersuara lewat tulisan. Literasi bukan hanya milik sekolah akademik, tetapi juga bagian dari karakter siswa dan guru SMK yang berpikir kreatif dan produktif.

“Kami merasa bangga dan bersyukur. Ini bukan hanya tentang buku, tetapi tentang semangat untuk terus belajar, menulis, dan berbagi. Harapan kami, budaya literasi di SMKN 1 Tlogosari semakin berkembang dan menjadi inspirasi bagi sekolah lain,” ujar Bu Nurul Amanah di akhir kegiatan.

Dengan semangat “Satu Pena, Seribu Inspirasi”, SMKN 1 Tlogosari telah menorehkan tinta emas di panggung literasi Bondowoso–Situbondo. Dari ruang praktik yang sederhana di Tlogosari, lahirlah karya-karya besar yang menggema hingga panggung provinsi. Karena bagi mereka, menulis bukan sekadar mencatat kata, tetapi menanamkan jejak yang abadi bagi dunia pendidikan.