"Dari Tlogosari untuk Dunia: Peace Corps Indonesia Mantapkan Langkah"

 

Tlogosari, Rabu, 13 Agustus 2025 – Suasana hangat penuh antusiasme terasa di SMKN 1 Tlogosari saat menerima kunjungan Peace Corps Indonesia untuk melaksanakan survei lanjutan program kemitraan internasional. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan awal yang sebelumnya telah dilakukan, dengan tujuan memperluas diskusi ke komunitas sekolah, mendapatkan gambaran lebih detail tentang lingkungan belajar, serta melakukan pengecekan langsung ke calon keluarga asuh yang telah diusulkan.

Acara dimulai di ruang pertemuan utama SMKN 1 Tlogosari dengan dihadiri oleh berbagai stakeholder penting. Dari pihak sekolah hadir Kepala Sekolah, guru-guru Bahasa Inggris, Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), guru mata pelajaran lainnya, staf sekolah, serta perwakilan siswa.

Tak hanya pihak internal, hadir pula Kepala Desa Tlogosari, seluruh calon keluarga asuh beserta anggota keluarga laki-laki dewasa (sesuai persyaratan Peace Corps), serta tiga perwakilan masyarakat yang terdiri dari tokoh agama, Satgas PPA, dan unsur RT/RW atau Karang Taruna. Turut hadir pula perwakilan Polsek Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Intelkam, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Kehadiran berbagai unsur ini menunjukkan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak demi kelancaran program.

Dalam sesi presentasi, tim Peace Corps Indonesia menjelaskan bahwa program ini berfokus pada pertukaran budaya, peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris, serta penguatan jejaring sosial antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Melalui program ini, relawan Peace Corps dari Amerika Serikat akan tinggal bersama keluarga asuh di Tlogosari, sehingga terjadi interaksi langsung yang diharapkan dapat memperkaya wawasan lintas budaya.

Tim juga menekankan pentingnya kesiapan keluarga asuh dalam menyambut relawan, baik dari segi keamanan, kenyamanan, maupun dukungan moral. Oleh karena itu, survei lapangan yang dilakukan hari ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap calon keluarga asuh memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Peace Corps, termasuk ketersediaan ruang tinggal yang layak dan lingkungan yang kondusif.

Setelah sesi diskusi di sekolah, rombongan melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi rumah masing-masing calon keluarga asuh. Survei ini tidak hanya menilai kelayakan fisik rumah, tetapi juga meninjau dinamika keluarga, interaksi dengan tetangga, dan lingkungan sekitar. Peace Corps menilai bahwa dukungan masyarakat sekitar sangat penting untuk keberhasilan program, sehingga aspek hubungan sosial juga menjadi bahan pertimbangan.

Kunjungan ini menjadi salah satu tahap akhir sebelum implementasi program secara penuh. Setelah survei selesai dan evaluasi dilakukan, Peace Corps akan menentukan keluarga asuh terpilih dan menyiapkan proses kedatangan relawan. Dengan dukungan semua pihak—mulai dari sekolah, masyarakat, aparat keamanan, hingga pemerintah desa—program ini diharapkan dapat berjalan lancar, aman, dan memberi manfaat jangka panjang.