Tlogosari, 5 Juni 2025 — Pemandangan berbeda terlihat di SMKN 1 Tlogosari pagi ini. Bukan deretan siswa berseragam atau dentingan bel masuk yang mendominasi suasana, melainkan deru sapu, derik tempat sampah bergeser, dan tawa ceria para guru serta staf yang bahu-membahu membersihkan lingkungan sekolah.
Kegiatan ini bukan kegiatan bersih-bersih biasa. Pada Kamis, 5 Juni 2025, seluruh GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) SMKN 1 Tlogosari turun langsung dalam aksi peduli lingkungan, memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day. Hari ini merupakan perayaan global yang dipimpin oleh Program Lingkungan PBB (UNEP) sejak 1973 dan telah berkembang menjadi platform lingkungan hidup terbesar di dunia.
Tahun ini, tema yang diusung adalah “Ending Plastic Pollution” — sebuah seruan global untuk menghentikan polusi plastik yang kian mencemari bumi. Di SMKN 1 Tlogosari, tema ini diterjemahkan secara konkret lewat aksi gotong royong membersihkan area sekolah, dengan fokus khusus pada pengumpulan dan pemilahan sampah plastik
Yang membuat aksi ini semakin spesial adalah kehadiran seorang relawan asal Finlandia, Inga Anniina, yang turut terjun langsung ke lapangan. Inga dengan penuh semangat menyapu halaman, memungut botol plastik, hingga mengepel lantai teras sekolah.
"Small actions can make a big impact when done together. I’m very happy to be involved here and to see the incredible spirit of the teachers in Indonesia." “Aksi kecil bisa memberi dampak besar jika dilakukan bersama-sama. Saya sangat senang bisa terlibat di sini dan melihat semangat luar biasa dari para guru di Indonesia,” ujar Inga sambil tersenyum, sambil memegang gagang alat pel lantai.
Aksi bersih-bersih ini melibatkan seluruh unsur GTK, dari guru hingga petugas tata usaha. Tidak ada sekat jabatan, semua kompak bergerak. Kepala sekolah, Ibu Nurul Amanah, S.Pd., bahkan tampak memindahkan pot tanaman yang terhalang sampah plastik dan ikut membersihkan gulma di halaman sekolah.
“Momentum ini bukan hanya tentang kebersihan fisik, tapi juga tentang kesadaran kolektif. Kita ingin menanamkan semangat peduli lingkungan dari lingkup paling kecil: sekolah,” ungkap beliau.
Selain membersihkan halaman dan ruang kelas, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi singkat mengenai pengelolaan sampah plastik, termasuk pentingnya memisahkan sampah organik dan anorganik, serta dampak jangka panjang dari limbah plastik terhadap ekosistem.
🌿 Catatan Kecil, Dampak Besar
Meski hanya berlangsung satu hari, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju budaya ramah lingkungan yang berkelanjutan di lingkungan SMKN 1 Tlogosari. Karena menjaga bumi bukan hanya tugas aktivis atau organisasi besar, tapi tanggung jawab semua — dari guru, staf, hingga relawan seperti Inga yang datang dari negeri yang jauh.
"Satu botol plastik yang dipungut hari ini, satu langkah lebih dekat menuju bumi yang lebih bersih esok hari."
Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025!
Mari kita akhiri polusi plastik, mulai dari diri sendiri. (SmakenGo)